Jalan-jalan Ke Jogja Cah..!

Tepat tanggal 15 Februari kemarin, Pandhawa-Tiga crew yang terdiri dari Kang Ibnu Nurkholis, Mas Fauzi, dan Om Fikri Azka melakukan perjalanan wisata sekaligus ajang refreshing sejenak dari kesibukan sehari-hari menuju Jogjakarta. Untuk tempat-tempat yang ingin disinggahi memang belum dipastikan karena seperti perjalanan-perjalanan sebelumnya, yaitu ke Tawangmangu dan Pantai Baron, kami memang selalu secara spontan untuk memasuki sebuah objek tempat yang disinggahi. Pukul 06.55 kami tiba di Stasiun Purwosari Solo untuk selanjutnya melakukan perjalanan menggunakan Kereta Api Prameks jurusan Solo - Jogjakarta. KA dijadwalkan berangkat pukul 07.32, sembari menunggu datangnya kedatangan kereta, tak lupa kami menyempatkan diri untuk mengisi perut kami di wedangan depan Stasiun. Tak lama selesai mengisi perut, kami segera kembali memasuki areal Stasiun karena kereta tampak sudah memasuki Stasiun.

Kami pun segera mengambil tempat yang nyaman ( meskipun mau tidak mau memang kita hanya kebagian tempat di depan pintu kereta, alias ga kebagian tempat duduk ! ).  Selama di dalam kereta, kami cukup menikmati pemandangan alam yang terhampar melalui jendela kereta, daerah yang kami lewati memang masih termasuk daerah pedesaan yang mayoritas didominasi areal sawah. Pukul 09.17 kami sudah tiba di Stasiun Jogjakarta, segera kami turun untuk bersiap menikmati kota Jogjakarta.


Perjalanan di kota Gudeg ini dimulai dengan menyusuri sepanjang Jalan Malioboro, karena memang kami belum menentukan tempat yang akan disinggahi. Memasuki areal depan sebuah Mall di Jalan Malioboro, jiwa kuliner kami tergugah setelah melihat sekilas bayangan gerobak Bubur Ayam Samarinda. Tak perlu berdebat, kita pun langsung ambil posisi kursi masing-masing. Kami pun langsung memesan 2 porsi Bubur Ayam Samarinda tersebut ( Kang Ibnu belum laper katanya... ). Dan inilah tampilan Bubur Ayam Samarinda tersebut...




Semangkok Bubur Ayam Samarinda



HaPe-nya mau buat nyendok bubur mas ??


Setelah perut terisi dengan indah ( indah..??? ) maka kewajiban kami sebagai pembeli pun harus ditunaikan, yaitu membayar semua pesanan kami. Sayangnya kami tak bisa mengetahui berapa harga semangkok bubur Ayam Samarinda tersebut karena Si penjual hanya bilang bahwa semua pesanan kami seharga Rp 20.000,00 tanpa menguraikan perincian dananya, yang terdiri dari 2 porsi bubur, Es Coffemix, Es Milo dan Es Teh ( kalau ga salah nih.. ), tapi ya sudahlah, apa mau dikata.


Kami pun segera melanjutkan perjalanan ke Benteng Vredeburg yang bertarif Rp 2.000,00 sekali masuk. Kang Ibnu pun langsung asyik menikmati patung-patung yang ada disana dan berfoto ria.

Hormat Boss...!
Cukup lama kami mengitari area benteng Vredeburg karena memang sekaligus istirahat setelah cukup lama juga berjalan kaki. Puas di Benteng Vredeburg, kami segera menuju pintu keluar untuk melanjutkan ekspedisi ( wuihh.. keren bahasanya ya ??? ) Keluar Benteng Vredeburg, pandangan kami langsung tertuju ke Istana Kepresidenan Jogjakarta yang memang letaknya berhadapan dengan Benteng Vredeburg. Langsung jepret nih.. !


Istana Kepresidenan Jogjakarta

Istana Kepresidenan Yogyakarta  yang lebih dikenal dengan sebutan Gedung Agung ini merupakan bagunan bersejarah yang dibangun pada tahun 1825. Bangunan ini berada di atas tanah seluas 4,2 hektar dan terletak berhadapan dengan bekas benteng VOC Fort Vredeburg di tepi jalan Jenderal Ahmad Yani.

Karena di Solo juga ada Sekaten, kami pun juga ingin melihat acara Sekaten-nya Jogja, kami langsung menuju ke TKP ! Tapi belum sampai kami tiba di tujuan, kami dikejutkan dengan sebuah pemandangan yang menarik bagi kami. Ada apa Ki Sanak ?


Replika Nasi Kucing

Tepat di depan Monumen Serangan Umum 1 Maret 1949 terdapat sebuah replika Nasi Kucing berukuran besar yang diletakkan di tepi perempatan jalan. Layaknya Kota Solo, Di Jogjakarta pun juga bertebaran wedangan-wedangan yang menyediakan Nasi Kucing.


Sekaten Kota Jogjakarta

Sepur Kelinci selalu meramaikan perayaan Sekaten tiap tahunnya



Pemandangan dari depan area Sekaten

Pukul 10.45, kami sudah memasuki areal Sekaten Kota Jogjakarta, tak jauh beda dengan Sekaten Kota Solo, variasi dagangan dan pemandangannya pun hampir sama. Hanya memang di pintu masuk areal Sekaten Jogjakarta, kita disuguhi stand-stand masing-masing Kecamatan di Jogjakarta untuk memamerkan hasil kerajinan mereka. Puas melihat-lihat di area Sekaten, kami lebih memilih untuk beristirahat sejenak di Masjid Agung yang terletak di sebelah barat alun-alun sekaligus juga menanti datangnya waktu sholat Dzuhur.

Setelah melaksanakan sholat Dzuhur, kami bergegas melanjutkan perjalanan kami, dengan kembali menyusuri jalan menuju Stasiun lagi ( maklum, ga bawa kendaraan sih... )  sebagai kenang-kenangan, sebelum kami pulang, kami menyempatkan diri untuk membeli cinderamata yang berupa gantungan kunci bergambar tokoh-tokoh wayang. Selain itu kami juga membeli 3 potong kaos yang sama gambar dan warnanya ( Tapi tak sama ukurannya... ) untuk dijadikan seragam kalo hang-out bareng.

Oleh-oleh telah di tangan, waktu menunjukkan pukul 15.35, Mas Fauzi segera masuk antrian untuk membeli tiket pulang yang menurut jadwal berangkat pukul 16.15. Sekian lama menunggu, sembari sholat Ashar, kereta yang akan mengangkut kami pulang kembali ke Solo pun tiba. Sama seperti keberangkatan kami tadi pagi, kami pun harus rela BERDIRI di depan pintu kereta. Ya Sudahlah...

Waktu menunjukkan pukul 17.31, kami tiba di Stasiun Purwosari. Yah, berakhirlah sudah perjalanan kami hari ini dengan membawa segenap kepuasan dan kenangan indah. Untuk selanjutnya, kami belum merencanakan lagi objek wisata yang akan dikunjungi, namun kami akan selalu menampilkan berita perjalanan wisata kami di blog ini.

Keep Blogging !





Pengikut

Diberdayakan oleh Blogger.